صدى البلد البلد سبورت قناة صدى البلد صدى البلد جامعات صدى البلد عقارات
Supervisor Elham AbolFateh
Editor in Chief Mohamed Wadie
ads

Grand Imam of Al-Azhar receives Governor of East Java and offers condolences to Indonesia for the earthquake victims


Governor of Java: We follow with passion and appreciation the speeches of the Grand Imam of Al-Azhar

Sat 26 Nov 2022 | 06:30 PM
Al-Azhar Ash-Sharif
Al-Azhar Ash-Sharif
Mohamed Mandour

At the Headquarters of Al-Azar, HE Grand Imam, Prof. Ahmad At-Tayyeb, received Mrs. Khofifah Indar Parawansa, Governor of East Java, Indonesia.

His Eminence, the Grand Imam, averred that Al-Azhar Ash-Sharif takes pride in its scientific, religious and cultural relations it has with Indonesia, which made Al-Azhar a destination for Indonesian students. Those students learn Al-Azhar sciences and return to their homeland carrying a blaze of knowledge and enlightenment, promoting the moderate approach of Al-Azhar, combatting anomalous and extremist ideas, and preserving the security of their countries. HE the Grand Imam expressed sincere condolences to and solidarity with Indonesia, its leadership and its people, for the victims of the earthquake that hit the island of Java, killing dozens and injuring hundreds. He prayed to the Almighty to bless the victims with an abundance of mercy and forgiveness, to grant their families patience and solace, to bless the injured with a speedy recovery, and to protect Indonesia and the world from the effects of those disasters.

For her part, Mrs. Parawansa expressed her pleasure with this meeting that brought her together with the Grand Imam, noting that it is a meeting desired by all the people of Indonesia who follow with passion and appreciation the meetings and speeches of the Grand Imam. She added that the Indonesians recognize the great importance of the Grand Imam’s speeches in promoting the tolerance of Islam and in combating extremism. She also pointed out that the Indonesians ask for a copy of these speeches to be translated into the Indonesian language because they embody a moderate discourse that reflects the reality of Islam. Moreover, she expressed the desire of her government to receive professors from Al-Azhar to Indonesian universities there, especially in the fields of medicine and pharmacy. Finally, she noted the government seeks an increase in the number of Al-Azhar scholarships for East Java students.

Syeikh Al-Azhar menyambut Gubernur Jawa dan menyampaikan belasungkawa kepada Indonesia atas korban gempa

Gubernur Jawa, Indonesia: Kami mengikuti pidato-pidato Syeikh Al-Azhar dengan antusias dan apresiasi

Indonesia bertekad untuk menerjemahkan pidato Syeikh Al-Azhar karena moderasi dan toleransi Islam yang dikandungnya

Imam Agung, Prof. Dr. Ahmad Al-Thayyib, Syeikh Al-Azhar Al-Syarif menyambut Ibu Khafifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, Indonesia di markas Masyikhah Al-Azhar pada hari Kamis

Imam Agung menyampaikan bahwa Al-Azhar Al-Syarif bangga dengan hubungan ilmiah, agama dan budaya yang dimilikinya dengan Indonesia, yang menjadikan Al-Azhar sebagai kiblat bagi pelajar Indonesia agar mereka mengambil ilmunya dan kembali ke tanah air menjadi obor pengetahuan dan cahaya yang menyebarkan manhaj Al-Azhar yang moderat, memerangi pemikiran-pemikiran menyimpang dan ekstrem serta menjaga keamanan negara dan tanah air mereka

Beliau juga menyampaikan belasungkawa yang terdalam dan solidaritasnya kepada Indonesia, pemimpin dan rakyatnya, atas korban gempa bumi yang melanda pulau Jawa, yang telah menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan orang. Beliau berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa untuk memberkati para korban dengan limpahan rahmat dan ampunan-Nya, memberikan kesabaran dan pelipur lara kepada keluarga, menyembuhkan orang-orang yang terluka dengan cepat serta melindungi Indonesia dan dunia dari dampak bencana tersebut

Sementara itu Gubernur Jawa mengungkapkan kebahagiaannya atas pertemuan dengan Syeikh Al-Azhar Al-Syarif, bahwa pertemuan itu adalah pertemuan yang didambakan oleh setiap putra-putri Indonesia yang mengikuti pertemuan-pertemuan dan pidato Syeikh Al-Azhar dengan antusias dan apresiasi, dan urgensi besarnya dalam menyebarkan toleransi Islam dan memerangi ekstremisme. Mereka meminta salinan pidato-pidato tersebut untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia karena wacana moderat yang mencerminkan realitas Islam yang dikandungnya, juga mengungkapkan keinginan pemerintah untuk menerima dosen-dosen dari Al-Azhar untuk perguruan tinggi di sana, khususnya di bidang kedokteran dan farmasi, serta penambahan jumlah beasiswa Al-Azhar untuk mahasiswa Jawa Timur